Sudahkah kita berkomunikasi?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Wednesday, 02 January 2019.

Kita sering berbicara namun belum tentu berkomunikasi, bahkan kita ikut banyak pelatihan komunikasi dan mengira bahwa kita sudah komunikasi, namun kenyataannya bukanlah komunikasi apalagi komunikatif.

Bila komunikasi adalah satu kata kerja dimana merujuk pada adanya tranfer informasi dari satu orang ke orang lain atau dari satu orang ke banyak orang, maka komunikatif adalah kata sifat dari komunikasi itu sendiri.

Apakah seseorang yang sering berbicara atau sudah belajar komunikasi mempunyai sikap komunikatif yang mau berkomunikasi dengan baik?

Ketika komunikasi adalah satu kegiatan mentransfer informasi ke orang lain, maka komunikatif merujuk pada mindset dan sikap mental kita yang mau terus terhubung dan mau bertukar informasi dengan orang lain.

Apa itu komunikatif?
Proses komunikasi yang dikatakan tranfer informasi tadi, baru terjadi bila ada proses memahami dan dipahami. Kita sering berharap dipahami saat komunikasi, namun tahap yang sebenarnya perlu kita lalui sebelum kita dipahami adalah memahami. Memahami orang yang mau kita berikan informasinya, memahami keadaan dari orang yang mau kita ajak berkomunikasi, memahami apakah orang yang kita ajak berkomunikasi siap menerima informasi yang kita berikan. Jadi, memahami lebih penting dilakukan sebelum kita berharap kita dipahami.

Apakah kita melakukan itu?
Sejauh mana kita mau memahami orang lain? Sejauh mana kita memahami kesiapan orang menerima informasi kita?

Dan terutama, sejauh mana kita memahami diri kita sendiri dalam rangka memahami orang lain? Apakah selama ini kita lebih paham atas diri kita sendiri?

Apakah kita selama ini lebih mengutamakan diri kita sendiri dalam berkomunikasi?

Komunikatif merujuk pada sikap mental kita untuk memahami orang lain sebelum kita minta dipahami, bersedia untuk mudah dihubungi dan mau merespon, serta mampu berkomunikasi dengan bahasa yg mudah dipahami.

Pada tulisan ini, saya ingin fokus pada respon. Karena saat ini sangat jarang sekali orang yg merespon saat berkomunikasi, khususnya pada komunikasi via tulisan seperti email dan via WA atau berbagai media serupa.

Kita boleh saja bilang bahwa kita sedang sibuk atau berpendapat bahwa sudah terima pesannya dan karena tidak ada pertanyaan, ya sudah tidak perlu memberi respon. Sebenarnya, komunikatif itu adalah membuat orang yang menyampaikan pesan merasakan kehadiran kita atau mendapatkan isyarat bahwa kita sudah menerima pesan yang disampaikan tesebut. Cukup dengan jawaban singkat “Ok”, “Iya”, “Terima kasih” atau dengan memberikan respon emoticon (kalau di WhatsApp Group) itu saja cukup membuat si pengirim pesan merasa bahwa pesan sudah di terima dengan baik dan tidak bertepuk sebelah tangan. Hanya sesederhana itu. Sayangnya hal ini sangat jarang terjadi.

Bagaimana bila ada informasi yang diberikan dan kita belum paham? Ada yang belum paham dan diam saja sehingga tidak merespon apapun, padahal bila ditanyakan maka yang bersangkutan tahu dan menjelaskan. Adalagi pesan yang disampaikan dimana butuh waktu untuk memproses pesan tersebut, saran saya sebagai seorang komunikator yang komunikatif, berilah respon bahwa pesan sudah diterima dan akan diproses lebih lanjut. Apapun jawabannya, mau merespon merupakan bagian dari sikap yang komunikatif.

Hanya sesimple itu, komunikasi dan komunikatif. Sudahkah kita lakukan dua-duanya?

Labuan bajo, 2 Januari 2019
Mariani

About the Author

Mariani Ng

Mariani Ng

She is a Founder of PT. METAMIND Tata Cendekia and the first woman in ASIA who is certified and licensed trainer of  NLP – NS trainings to provide International Certification of Meta-NLP Practitioner, International Certification of Master Practitioner.

Click here for detail

Why METAMIND?  read