Mampukah Saya Beradaptasi?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Sunday, 30 August 2020.

PSBB dilanjutkan sampai tanggal 10 September 2020. Diperpanjang lagi, untuk ke sekian kalinya. Masyarakat mulai jenuh, pengumuman ini seakan tidak berefek apapun. Karena jalanan sudah mulai macet, restoran dan café mulai ramai, parkir kendaraan mulai padat. Kegiatan perusahaan sudah bergeliat, tidak bisa ‘tertidur’ terus menerus. ‘Change or Die’. Dan ternyata tidak semua perusahaan tersendat. Ada yang masih berjalan sepanjang PSBB ini, dan malah ada yang justru semakin berkembang. ADAPTASI. Itu kata kuncinya.

Adaptasi merujuk pada sikap fleksibel menyesuaikan diri dengan keadaan yang berbeda. Ada perubahan yang perlu diikuti, menciptakan produk atau program baru agar bisa bertahan seiring perubahan tersebut. Kemampuan untuk berbeda dengan keadaan sebelumnya, dan percaya diri untuk terus melangkah dalam ketidakpastian. Perubahan juga sekaligus berarti ada resiko yang perlu diambil. Ada yang perlu dihilangkan (baca: ditinggal, dikorbankan), ada pula ketidakpastian yang dihadapi. Keduanya butuh keberanian. Keberanian untuk melepas, keberanian untuk mengambil resiko. Belum lagi kemampuan untuk berpikir di luar kebiasaan (thinking outside the box) dan melihat celah perbedaan (difference that makes difference).

Kemampuan beradaptasi perlu diiringi juga dengan kreatifitas untuk inovasi. Menciptakan hal baru, yang tentu saja beda dengan sebelumnya. Umumnya anak-anak muda lebih mudah beradaptasi dengan kreatifitas dan keingintahuan untuk membangun hal-hal baru. Namun tidak semua perusahaan mampu memberi ruang tersebut untuk para karyawannya. Umumnya perusahaan besar lebih rigid oleh system yang sudah terpatri dengan SOP ketat. Setiap perubahan perlu melalui proses beberapa tahap sebelum sampai pada sebuah hasil inovasi, yang pada waktunya ternyata sudah bukan inovasi baru lagi. Orang lain sudah menciptakannya.

Para pimpinan yang sering mendengungkan pentingnya perubahan-pun belum tentu fleksibel beradaptasi. Setiap langkah dipikirkan matang, atas nama manajemen resiko. Yang sebenarnya berawal dari karakter berpikir yang justru berlawanan dengan daya adaptasi itu sendiri.

  • - Apakah saya termasuk orang yang mudah beradaptasi?
  • - Mampukah saya membangun budaya yang inovatif di tempat kerja?
  • - Karakter apa saja yang perlu dimiliki oleh seorang leader agar mampu membangun budaya inovatif di perusahaan?
  • - Bagaimana cara membangun karakter tersebut?

Dapatkan jawabannya di Innovative Leadership Serial kami.

About the Author

Mariani Ng

Mariani Ng

She is a Founder of PT. METAMIND Tata Cendekia and the first woman in ASIA who is certified and licensed trainer of  NLP – NS trainings to provide International Certification of Meta-NLP Practitioner, International Certification of Master Practitioner.

Click here for detail

Why METAMIND?  read