Antara Isi & Kosong

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 08 January 2018.

Hari itu jumat pagi. Saya baru saja usai magang di training Coaching Mastery bersama Michael Hall di Sydney University. 10 hari bangun pagi-pagi jam 06.00, sarapan dan siap-siap sudah berada di kelas jam 8.25. Persiapan training, yang setiap saat bisa dipanggil Michael untuk mengajar di hadapan 44 peserta Coaching Mastery di sana, mentoring benchmarker selama 6 hari ber-turut-turut hingga melakukan sesi-sesi coaching pribadi dengan beberapa peserta, kelas  baru selesai jam 21.00 setiap malam.. plus ngobrol sana sini sedikit, alhasil hampir rata-rata tidur jam 22.30 waktu Sydney. Selama 10 hari.

Tadi tidak pagi ini. Saya terbangun jam 7.14 .. dan merasa kosong. Kupandangi baling-baling kipas di atasku (maklum, tinggal di kampus mahasiswa), mau ngapain ya hari ini?

Saya bangun dan pandang keluar jendela.. kosong. Di gedung sebrang itu kami setiap hari mondar-mandir. Sekarang pasti kosong karena kelas sudah bubar. Dan mahasiswa/i Universitas-pun sedang liburan summer di sana.

Beberapa menit saya merasakan kekosongan dan bingung.. lalu tersentak kaget sendiri. Buset... betapa saya telah dikendalikan oleh hiruk pikuk kesibukan, oleh jadwal demi jadwal yang sudah diatur, hingga ketika tidak ada lagi jadwal dan kesibukan, saya bingung sendiri mau ngapain.

Hari ini sudah libur, kelas sudah usai. Saatnya saya shopping.. sudah janji teman mau jalan. Tapi ternyata jalan-jalan shopping itu tidak masuk dalam agendaku.

Lalu saya ijinkan diri duduk merenung sejenak di atas kasur tipis itu.. betapa hidup ini telah dikendalikan oleh rutinitas kesibukan. Saya yang biasanya mengaku tidak prosedural, ternyata kebingungan ketika tidak ada lagi jadwal rutinitas yang mengatur. Tidak ada janji pertemuan, tidak ada waktu yang dikejar.

Saya yang mengaku cinta kebebasan, ternyata telah mengikatkan diri pada kesibukan dari waktu ke waktu. Hingga ketika punya jam bebas 2 hari, hari ini dan besok, saya malah kebingungan mau ngapain.

Pagi ini benar2 bangun, bukan dari tidur yg kesiangan, tapi dari fakta bahwa ternyata saya tidak mengendalikan apapun selama ini, bahwa ternyata kesibukan dan jadwal-jadwal lah yg mengendalikan saya. Hingga ketika tidak ada jadwal, saya malah hilang kendali bingung mau ngapain.

Saya lirik HP-ku, hmm.. 10 hari ini saya tidak banyak main HP dikarenakan kesibukanku. Dan saya pikir saya bisa mengendalikan ketergantungan teknologi ini.. hahaha, ternyata saya bukan dikendalikan oleh teknologi saja, tapi terhipnotis oleh kesibukan jadwal demi jadwal.

Dan tubuh ini mendadak jadi ringan atas kesadaran ini. Saya memang tidak ada aktivitas hari ini kecuali shopping. Dan ternyata temanku sudah wa sejak pagi tadi menanyakan mau berangkat jam berapa. Dengan ringan saya balas sekarang, mohon maaf bahwa saya baru bangun tidur. Bagaimana klo berangkat lebih siang? Temanku yg baik hati ini langsung membalas, 'sure, take your time'.

Kubaringkan tubuh ini dengan ringan.. mata melihat ke baling2 kipas di atas. Kali ini saya ambil kembali kendali ini. Kendali atas pikiran dan perasaan saya.. tidak lagi hampa tanpa kesibukan. Tidak lagi bingung tanpa ada jadwal2 yg menunggu.

Lega.
Ringan.
Ternyata saya telah 'terbuai tidur' oleh kesibukan selama ini, entah sudah berapa lama .. semoga sekarang sudah bangun dan mulai menata ehm.. mulai ikuti alun irama kehidupan. Boleh menata tapi tidak menuntut. Boleh ikuti alun irama tapi tidak lagi hanyut terbawa.

Jumat pagi yg selalu kuingat, 8 Desember 2017. Bagaimana kesibukan dan rutinitas justru membuat hidup jadi kosong. Bila isi adalah kosong, maka apakah kosong itu pasti berisi?

Selamat memasuki tahun 2018 dengan lebih berisi dan tetap kosong ..

Mariani

About the Author

Mariani Ng

Mariani Ng

She is a Founder of PT. METAMIND Tata Cendekia and the first woman in ASIA who is certified and licensed trainer of  NLP – NS trainings to provide International Certification of Meta-NLP Practitioner, International Certification of Master Practitioner.

Click here for detail

Why METAMIND?  read