Articles in Category: Mariani Ng

Adakah Air Yang Mengalir Mundur?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 24 August 2015.

Adakah Air Yang Mengalir Mundur?

Ada yang bilang hiduplah mengalir seperti air. 

Adakah air yang mengalir mundur?

Lalu mengapa manusia suka berpikir ke masa lalu?

 

Hari ini saya bertemu dengan satu grup kerja di suatu perusahaan. Saya diminta untuk menjadi grup-coach bagi mereka sepanjang project ini. Pertanyaan yang biasa saya tanyakan di awal sesi coaching: apa target dari project ini. Pertanyaan yang sederhana dan jelas. Namun jawabannya ternyata bisa banyak arah.

 

Grup yang terdiri dari 8 orang ini ternyata punya 8 jawaban yang berbeda-beda. Saya terpana mengagumi betapa uniknya manusia, sekaligus juga terperangah atas keanekaragaman jawaban atas satu tujuan yang seyogianya sama. Bagaimana grup ini akan menjadi tim kerja bila masing-masing punya persepsi tujuan yang berbeda-beda?

Do I Need Coach?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 24 August 2015.

Do I Need Coach?

Aneka ragam coaching sekarang ini. Ada bisnis coach, ada trader coach, ada slimming coach, ada therapeutic coach(!), dan lain sebagainya. Dan kalau dilihat dari cara kerjanya bisa dikategorikan dalam 2, performance dan transformational coach. Performance coach boleh memberikan solusi (ngajarin, mentor, nasehat, konseling) sedangkan transformational coach tidak boleh memberi solusi. Nah loh, terus ngapain cari coach kalau tidak diberi solusi?

  

Itu dia. Kalau cari coach perlu jelas apa maunya.

Kalau punya masalah, datanglah ke konselor. Jangan ke coach.

Kalau mau pintar, datanglah ke guru, bukan coach.

Kalau mau ahli/trampil di bidang tertentu hubungi mentor yang specialist di bidang yang sama, bukan coach.

Kalau punya tujuan jelas tapi ga tahu solusinya apa, datang ke konsultan – bukan coach.

Kalau mau sembuh, datang ke terapis – salah kalau datang ke coach.

Ups!! Sekarang ini semua profesi di atas juga mengaku sebagai coach. Yang kalau mau disebut coach ya masuk ke kategori performance coach.

 

Lalu transformational coach itu apa?

Pohon dan Batang Kayu

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 24 August 2015.

Pohon dan Batang Kayu

Ada sebatang pohon tua, yang tidak berdaun dan sejenak terlihat kering kerontang. Di sampingnya ada sebatang kayu, tergeletak tenang di atas tanah, tak bergeming.

 

Apa yang berbeda?

Yang jelas pohon setua apapun tetaplah pohon yang masih hidup. Sedangkan batang kayu hanyalah bekas pohon yang sudah tercabut dari tanah alias tidak lagi punya kehidupan.

 

Sebatang pohon, terutama pohon besar, punya batang kayu. Tapi batang kayu tidak pernah bisa lagi menjadi batang pohon. Ketika masih berakar, pohon menghisap air dan mineral melalui akarnya lalu melakukan fotosintesa di daun untuk makan dan bertahan hidup. Ketika musim kemarau, daun-daun ikut kering, namun akar yang kuat akan semakin menjulurkan akarnya mencari air agar mampu bertahan hidup. Di negara 4 musim, pohon-pohon malah sengaja menggugurkan daun-daunnya demi bertahan hidup sepanjang musim salju. Lalu kemudian bersemi kembali dan tumbuh menebarkan keindahannya. Gugur dan optimis akan tumbuh kembali.

 

Tidak demikian dengan batang kayu.  Mau musim kering, musim dingin ataupun musim salju tetaplah hanya seonggok kayu yang tidak lagi punya kehidupan.

 

Apakah dua-duanya bisa bermanfaat?

Why METAMIND?  read