Ask no WHY but HOW
Pak Beka berseru dengan semangat dalam rapat, tentang betapa pentingnya kesatuan visi. Tentang betapa pentingnya semangat tinggi dalam mencapai visi misi perusahaan, tentang betapa tidak kompaknya divisi sales dan accounting selama ini. Divisi sales telah berusaha menjaga hubungan baik dengan pelanggan, tetapi pihak accounting telah merusak hubungan itu dengan begitu saja menagih tanpa sungkan. Divisi sales telah berusaha mati-matian untuk mencapai target sales, tetapi pihak accounting lagi-lagi menahan pengiriman barang karena pelanggan masih menunggak hutang. Dan beberapa bukti nyata terus dilontarkan mulai dari pelanggan A sampai Z yang terkena dampak serupa. Tidak lupa, di setiap akhir kalimat selalu diikuti dengan seruan ‘iya’kan?’ sambil melirik pada teman-teman sedivisi – minta persetujuan.
Rekan-rekan sedivisi-pun tidak kalah seru, memberi tambahan data-data lain yang seiring dengan seruan Pak Beka tadi, semangat untuk kesatuan visi. Di sudut sana, beberapa orang yang mewakili divisi accounting tampak resah, ada beberapa yang berkali-kali menunjukkan ekspresi tidak senang di wajahnya. Bu Citra bahkan tampak ingin menyela tapi kemudian menahan diri sambil melihat ke arah Pak Robert, pimpinan perusahaan yang dari tadi hanya berdiam diri saja.