Ask no WHY but HOW

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Friday, 08 August 2014.

Ask no WHY but HOW

Pak Beka berseru dengan semangat dalam rapat, tentang betapa pentingnya kesatuan visi. Tentang betapa pentingnya semangat tinggi dalam mencapai visi misi perusahaan, tentang betapa tidak kompaknya divisi sales dan accounting selama ini. Divisi sales telah berusaha menjaga hubungan baik dengan pelanggan, tetapi pihak accounting telah merusak hubungan itu dengan begitu saja menagih tanpa sungkan. Divisi sales telah berusaha mati-matian untuk mencapai target sales, tetapi pihak accounting lagi-lagi menahan pengiriman barang karena pelanggan masih menunggak hutang. Dan beberapa bukti nyata terus dilontarkan mulai dari pelanggan A sampai Z yang terkena dampak serupa. Tidak lupa, di setiap akhir kalimat selalu diikuti dengan seruan ‘iya’kan?’ sambil melirik pada teman-teman sedivisi – minta persetujuan.

 

Rekan-rekan sedivisi-pun tidak kalah seru, memberi tambahan data-data lain yang seiring dengan seruan Pak Beka tadi, semangat untuk kesatuan visi. Di sudut sana, beberapa orang yang mewakili divisi accounting tampak resah, ada beberapa yang berkali-kali menunjukkan ekspresi tidak senang di wajahnya. Bu Citra bahkan tampak ingin menyela tapi kemudian menahan diri sambil melihat ke arah Pak Robert, pimpinan perusahaan yang dari tadi hanya berdiam diri saja.

Well-Formed Problem

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Sunday, 27 July 2014.

Well-Formed Problem

Kata ‘Well-Formed Outcome’ tidak asing bagi mereka yang sudah mengenal NS-NLP. Juga bagi mereka yang ikut pelatihan untuk goal setting, umumnya pada akhir tahun untuk menyusun target rencana bisnis tahun berikutnya. Well-Formed Outcome merupakan salah satu teknik untuk perancangan target (outcome) yang lebih terstruktur lengkap dengan rencana pelaksanaannya.

Lha, Well-Formed Problem? Problem setting? Merencanakan masalah?

(Terminologi ini dari buku ‘Change Management Excellence: Putting NLP to Work’ by Martin Robert ). 

Setiap orang pernah memiliki problem/masalah. Masalah tetap masalah, mau dirubah atau diartikan (reframing) dengan tantangan (challenge), kesempatan (opportunity); tetaplah masalah. Ada beberapa reaksi yang muncul ketika seseorang bermasalah. Ada yang langsung memvonis dirinya bermasalah dan langsung bingung tidak keruan, tidak melakukan apapun kecuali terus berpikir ‘kenapa begini?’ - masalah menguasai dirinya

Being Happy (2)

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Friday, 25 July 2014.

Being Happy (2)

Menunggu pintu lift terbuka .. keluarkan HP.

Belum sempat HP dibuka, pintu lift sudah terbuka.

Masuk lift, buka HP lagi walaupun tanpa ada pesan apapun di layar HP …

 

Di meja makan sebuah restoran, ada sepasang suami istri dengan 3 orang anak kecil2 seusia TK-SD kelas 3. Kedua orangtuanya sibuk baca HP, si ibu kelihatan serius baca bb, bapak asyik menggores-goreskan telunjuk ke layar HP entah mencari apa di sana. Sementara anak yang satu sibuk sedot sedotan ke udara kosong, dua lainnya bengong mengamati arah berbeda sendiri-sendiri.

 

Saya sedih mengamati keadaan ini, walau saya sendiri pernah melakukannya juga. Bedanya, biasa saya melakukannya sendiri dan sekarang menjadi pengamat. Menarik .. karena kemudian saya bisa melihat lebih objective dan luas atas keadaan yang pernah saya lakukan sendiri.

 

Apa yang sebenarnya dicari di layar HP kecil itu? Email? Chit-chat dengan teman? (karena kadang kita bisa tersenyum sendiri sambil baca HP) Urgent? High-priority? Atau sekedar mencari-cari untuk mengisi waktu luang. Waktu luang-kah? Sementara ada 3 orang anak di meja yang sama dengan tujuan makan bersama. Sesekali si ibu mengalihkan HP ke samping dan bertanya pada salah satu anaknya – lalu kembali lagi focus pada HP di tangannya sementara anak yang lain juga bengong entah melihat apa .. berpikir apa.

Why METAMIND?  read