Berubah, Apanya?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 14 September 2015.

Berubah, Apanya?

Banyak orang ingin berubah, apalagi ketika banyak orang membicarakan manajemen perubahan... change – change – change.

 

Pertanyaannya adalah, apa yang berubah? Mengapa berubah? Berubah dari apa (awalnya) menjadi apa (hasilnya)? Bagaimana prosesnya?

 

Kalau diteliti, kita senantiasa berubah. Dinamika kehidupan dari sebuah embrio, janin, bayi, balita, remaja, hingga dewasa seperti sekarang ini. Perubahan terjadi karena alami dan proses belajar. Alami memfasilitasi perubahan. Dalam proses tumbuh kembang, kita berubah karena proses belajar. Bayangkan bila seorang bayi tidak mau belajar jalan .. cuek saja .. apa bisa jalan kelak saat dewasa? 

Adakah Air Yang Mengalir Mundur?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 24 August 2015.

Adakah Air Yang Mengalir Mundur?

Ada yang bilang hiduplah mengalir seperti air. 

Adakah air yang mengalir mundur?

Lalu mengapa manusia suka berpikir ke masa lalu?

 

Hari ini saya bertemu dengan satu grup kerja di suatu perusahaan. Saya diminta untuk menjadi grup-coach bagi mereka sepanjang project ini. Pertanyaan yang biasa saya tanyakan di awal sesi coaching: apa target dari project ini. Pertanyaan yang sederhana dan jelas. Namun jawabannya ternyata bisa banyak arah.

 

Grup yang terdiri dari 8 orang ini ternyata punya 8 jawaban yang berbeda-beda. Saya terpana mengagumi betapa uniknya manusia, sekaligus juga terperangah atas keanekaragaman jawaban atas satu tujuan yang seyogianya sama. Bagaimana grup ini akan menjadi tim kerja bila masing-masing punya persepsi tujuan yang berbeda-beda?

Do I Need Coach?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 24 August 2015.

Do I Need Coach?

Aneka ragam coaching sekarang ini. Ada bisnis coach, ada trader coach, ada slimming coach, ada therapeutic coach(!), dan lain sebagainya. Dan kalau dilihat dari cara kerjanya bisa dikategorikan dalam 2, performance dan transformational coach. Performance coach boleh memberikan solusi (ngajarin, mentor, nasehat, konseling) sedangkan transformational coach tidak boleh memberi solusi. Nah loh, terus ngapain cari coach kalau tidak diberi solusi?

  

Itu dia. Kalau cari coach perlu jelas apa maunya.

Kalau punya masalah, datanglah ke konselor. Jangan ke coach.

Kalau mau pintar, datanglah ke guru, bukan coach.

Kalau mau ahli/trampil di bidang tertentu hubungi mentor yang specialist di bidang yang sama, bukan coach.

Kalau punya tujuan jelas tapi ga tahu solusinya apa, datang ke konsultan – bukan coach.

Kalau mau sembuh, datang ke terapis – salah kalau datang ke coach.

Ups!! Sekarang ini semua profesi di atas juga mengaku sebagai coach. Yang kalau mau disebut coach ya masuk ke kategori performance coach.

 

Lalu transformational coach itu apa?

Why METAMIND?  read