Mau dibawa kemana hidup ini?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Saturday, 31 October 2015.

Mau dibawa kemana hidup ini?

Kita sering merasa tahu apa yang kita mau, apa yang kita kehendaki. Begitu yakinnya sampai kita tidak pernah berhenti sejenak untuk berpikir secara spesifik, mau dibawa kemana hidup ini, apa tujuan hidup kita. Begitu yakinnya sampai membuat kita sibuk beraktifitas dalam rangka mencapai apa yang kita kehendaki itu, hari demi hari. Tak kenal lelah, tak kenal putus asa. Sayangnya, aktifitas-aktifitas ini hanya membuat kita terlelap dalam kesibukan tanpa akhir. Tanpa mengetahui secara spesifik apa yang kita inginkan, bagaimana kita tahu persis apa yang perlu kita lakukan? Tanpa pertimbangan tujuan yang spesifik, bagaimana kita bisa evaluasi langkah-langkah yang telah kita perbuat?

 

 

Click "Yes" to say "No"

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 14 September 2015.

Click

Robert tiba-tiba ditelpon seorang sahabat lama yang mengajak bertemu sore nanti di bandara. Terakhir mereka bertemu 10 tahun lalu, ketika dia pamit untuk pindah sekeluarga ke luar negeri. Hati  Robert gembira karena bisa melepas kangen segera sore ini, rindu pada seorang sahabat bermain sejak SD dulu.

 

Bak pucuk dicinta ulampun tiba, diapun langsung setuju bertemu tanpa periksa jadwal terlebih dahulu. Alhasil, sekretaris mengingatkan bahwa ada janji untuk bertemu dengan salah seorang klien di sore itu, pada jam yang sama. Sejenak terjadi konflik dalam hati, pilih sahabat yang sudah lama tidak bertemu, atau klien? Mungkinkah dua-duanya? Tidak!! Karena sahabat yang satu ini hanya transit di Jakarta dan akan segera terbang ke negaranya malam ini juga. Hanya ada waktu 2 jam untuk ngobrol di bandara.

 

Secara profesional, Robert harus menepati janji saya bertemu dengan klien. Tidak ada pilihan lain, juga tidak bisa diwakilkan. Dalam hati timbul kekecewaan, karena kesempatan untuk bertemu dengan sahabat lama hilang sudah. Dengan terpaksa pula dia menelpon kembali sahabat lamanya, memberitahu bahwa dia ada janji bisnis. Dan di akhir telpon, Robert janjikan akan berusaha untuk bertemu walau sedikit terlambat. Dia tidak rela membuang kesempatan untuk bertemu kali ini. Dia masih tidak rela untuk mengatakan ‘No!’ pada apa yang diinginkannya, walau tidak mungkin terjadi. 

Mengapa Berubah?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 14 September 2015.

Mengapa Berubah?

Berubah itu tidak enak, pasti. Karena perlu keluar dari kebiasaan lama, keluar dari ‘comfort zone’ diri, melakukan sesuatu yang belum terbiasa, bahkan tidak ada jaminan akan berhasil.

 

Si Ucup berulang kali mengatakan ingin bangun pagi, tapi hanya berhasil 1 kali selama 6 bulan ini. Beberapa kali berhasil beranjak dari kasurnya, tapi kemudian balik lagi tidur di sofa depan. Daniel sudah berulang kali afirmasi bahwa tahun ini dia akan bekerja lebih keras. Bahkan dari akhir tahun lalu dia sudah menyusun action plan dan jadwal kerja yang begitu rapi dan indah, tidak ada satu jam-pun yang terlewatkan begitu saja tanpa rencana. Menjelang akhir Januari, dia telpon ngajak ngopi .. dengan alasan relaks sejenak. Tanpa disadari, hampir setiap minggu kita ngopi sambil mendengar dia mengeluhkan `action – plan`nya yang no action.

Why METAMIND?  read