Future Leaders

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Friday, 29 June 2018.

Saat ini kita kekurangan leader, kita sedang defisit pemimpin. Kalau pimpinan, banyak. Apalagi yang pintar bossy, ngatur dan suruh sana sini. Kritikus? Segudang. Tukang menyalahkan? Numpuk.

Memimpin di saat-saat perusahaan jaya adalah mudah. Para karyawan tinggal diberi reward bonus, tunjangan dan fasilitas tinggi, produktifitas maju sendiri. Pun ada pasar yang menampungnya. Semua orang semangat dan gembira ria. Setiap kata, entah perintah entah itu omelan, tidaklah besar pengaruhnya. Karena semua sedang bersemangat dan fokus bekerja agar omzet naik secara eksponensial, yang nantinya akan  berbanding lurus dengan bonus dan sejenisnya.

Namun ketika masa-masa sulit, saat perusahaan perlu hemat pengeluaran, potong anggaran sana sini demi menyeimbangkan pemasukkan yang juga seret, setiap pujian bisa berbalik menjadi sindiran. Setiap tindakan selalu membangkitkan kecurigaan. Waspada. Pimpinan yang biasa nge-bossy tidak lagi bisa main nyuruh sana sini. Semangat karyawan yang sudah kendor turut menurunkan produktifitas, drop.

Coaching Sebagai Sebuah Kehidupan

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Sunday, 28 January 2018.

Coach bukan hanya sebuah profesi. Ditilik dari 7 core of coaching skills Meta Coaching Systems, betapa bahagianya bila setiap orang mampu memiliki ketrampilan2 tersebut dan tahu kapan aplikasikan skill apa ke dalam setiap kegiatannya. Hidup akan jauh berbeda.

Senantiasa tenang dalam berbagai keadaan. State management yg bukan saja tenang diri, juga membawa ketenangan bagi orang lain. Kehadiran yg senantiasa meng-inspirasi percaya diri dan semangat, bukan menebarkan keraguan atau kesemrawutan.

Kemudian mendengarkan.
Seberapa seringnya kita mendengarkan dalam aktivitas sehari-hari? Mendengarkan bukan hanya dalam tataran komunikasi, juga mendengarkan apa yg tdk terucap. Mendengarkan lingkungan, mendengarkan alam, mendengarkan diri sendiri. Peduli. Menghargai.

Lalu kemudian membangun trust dan saling mendukung satu sama lain. Dilandasi dengan saling menghargai dan terima apa adanya, menyamakan ketimbang menyalahkan. Membangun relasi berdasarkan asas saling menghormati dan memberi ruang bagi orang lain untuk bebas berekspresi.

Antara Isi & Kosong

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 08 January 2018.

Hari itu jumat pagi. Saya baru saja usai magang di training Coaching Mastery bersama Michael Hall di Sydney University. 10 hari bangun pagi-pagi jam 06.00, sarapan dan siap-siap sudah berada di kelas jam 8.25. Persiapan training, yang setiap saat bisa dipanggil Michael untuk mengajar di hadapan 44 peserta Coaching Mastery di sana, mentoring benchmarker selama 6 hari ber-turut-turut hingga melakukan sesi-sesi coaching pribadi dengan beberapa peserta, kelas  baru selesai jam 21.00 setiap malam.. plus ngobrol sana sini sedikit, alhasil hampir rata-rata tidur jam 22.30 waktu Sydney. Selama 10 hari.

Tadi tidak pagi ini. Saya terbangun jam 7.14 .. dan merasa kosong. Kupandangi baling-baling kipas di atasku (maklum, tinggal di kampus mahasiswa), mau ngapain ya hari ini?

Saya bangun dan pandang keluar jendela.. kosong. Di gedung sebrang itu kami setiap hari mondar-mandir. Sekarang pasti kosong karena kelas sudah bubar. Dan mahasiswa/i Universitas-pun sedang liburan summer di sana.

Beberapa menit saya merasakan kekosongan dan bingung.. lalu tersentak kaget sendiri. Buset... betapa saya telah dikendalikan oleh hiruk pikuk kesibukan, oleh jadwal demi jadwal yang sudah diatur, hingga ketika tidak ada lagi jadwal dan kesibukan, saya bingung sendiri mau ngapain.

Why METAMIND?  read