THE REAL PANDEMIC — THE FEAR VIRUS

Written by L. Michael Hall, Ph.D Posted in L. Michael Hall, Ph.D. on Friday, 20 March 2020.

From: L. Michael Hall
2020 Neurons #11
March 12, 2020

While the coronavirus (covid-19)  is a new and unknown medical problem, and like the flu and other  viruses, it is to be dealt  with intelligently.  The real pandemic that  we’re facing today, however, is the pandemic of fear.   What we know today  is that  the great majority  of people who will catch the virus will recover. That’s been the case in China.

The real pandemic is not even fear.   Fear is a good  healthy emotion when there is something truly threatening and dangerous.  Fear motivates us to take  precautions.  In this case, washing hands regularly, social distancing, staying healthy, etc.   Fear, however, becomes unhealthy when it is unrealistic and exaggerated. And fear becomes toxic and dangerous when we are fearing fear.   With healthy fear, the energy that  the emotion of fear evokes gives you something to do —a way of directing your energies to do what  you can.

With unhealthy fear, the energy that  is evoked has nowhere to go except to your mind, your emotions, and your body.  You become fearful  of yourself, your experience, and all sorts of concepts— like the future. This is what  has been happening— mostly thanks to the media who puts it front and center 24/7.  People are fearful  of what  the coronavirus means, or could  mean, and that  has led to a lot of panicking.  It has led to runs on goods at grocery stores, the sell-off of the markets on Wall Street, cancellations on traveling, non-medical people wearing masks (which does nothing), etc.
 

Invest Your Focus On The Right Place

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Tuesday, 17 March 2020.

Invest our focus on the right place

Kalimat ini mendadak muncul saat ngobrol dengan anakku. Entah karena banyak hal ga penting yang muncul dalam dinamika hidup kami belakangan ini, atau karena berita-berita pandemic Covid19 yang ga jelas mana data mana hoax. 

Walau hanya dengan video call jarak jauh Toronto - Jakarta, kami bahas dari satu hal ke hal lain, berganti-ganti topik sambil tertawa sendiri. Too much stuffs hanging there in our mind (yang) ga penting banget :-D

Salah satunya adalah case Pandemic Covid19 belakangan ini. Pada awal-awal munculnya Covid19, yang waktu itu masih disebut sebagai Coronavirus, saya terus ikuti berita demi berita, khususnya yang masuk ke whatsapp group demi group. Penting, karena saat itu kami masih dalam persiapan untuk training Coaching Mastery di Bali (yang rencananya di tengah Maret ini tapi kemudian mundur ke bulan Juli yang akan datang). Lalu si virus ini terus menyebar jadi epidemi, dan sekarang WHO menyatakan resmi sebagai pandemic Covid19.

Lalu, apakah hari-hari kita hanya dilalui dengan berita dan kekhawatiran? Apalagi ada yang sampai debat pro dan kontra berbagai kebijakan pemerintah. Makin ga jelas.

Tarik nafas sejenak dan kemudian berpikir, kemana sebenarnya kita investasikan fokus ini. Terlalu berharga bila hanya membaca berita pada HP di tangan, via WA terutama. Lalu khawatir dan waswas, teruskan lagi membaca dan larut terus hanyut membaca, seakan pandemic itu akan berakhir bila dibaca habis.

Why People Lie?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Sunday, 19 January 2020.

Why People Lie?

Hampir setiap kali saya menjelaskan tentang gerak bola mata (eyes accessing cues) di Meta-NLP Practitioner, peserta bertanya bagaimana mendeteksi orang yang sedang bohong. Karena menurut teori, kalau bola mata bergerak ke kiri berarti sedang mengingat (recall memory) dan ke kanan berarti imajinasi (construct). Dengan asumsi kalau hal yang ditanyakan adalah mengenai masa lalu, maka seyogyanya orang tersebut melihat ke kiri. Kalau orang tersebut mengakses ke kanan, maka jawaban yang diberikan adalah rekayasa, alias bohong. Benarkah?

Saya tidak pernah ada kata 'bohong' dalam kamus. Menurut saya, setiap orang baik adanya. Namun tidak bisa dipungkiri juga, bahwa ada saja orang-orang yang berkata tidak sesuai dengan fakta yang ada. Bukankah itu berbohong?

Lalu apa yang menyebabkan seseorang berbohong? Saya amati beberapa kejadian dimana orang yang berkata-kata tidak sesuai dengan fakta. Ada 2 faktor psikis yang menyebabkannya:

Why METAMIND?  read