Relax, everything is out of control.

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 19 September 2016.

Relax, everything is out of control.

Kalimat ini bukan karangan saya, tapi dikutip dari salah satu judul topik Ajahn Brahm yang bisa kita temukan di youtube. Kalimat ini menarik buat saya, karena biasanya justru kita baru relax setelah everything is under-control. Segala sesuatu harus berjalan sebagaimana mestinya, segala sesuatu harus sesuai rencana, segala sesuatu harus sesuai apa yang telah diatur.

 

Benar bahwa kita perlu memastikan segala sesuatu berjalan dengan baik, sesuai rencana. Namun adakalanya jadi berlebihan hingga muncul rasa cemas dan waswas bahkan sejak suatu proses dimulai. Gelas yang ditaruh miring sedikit saja diprotes. Sepatu ditaruh tidak sejajar saja dikomentari. Kita harus pastikan berjalan dengan baik, mengatur dari hulu hingga hilir, mengontrol setiap detil  sehingga tidak memberikan peluang bagi orang lain untuk ikut terlibat secara bebas. Lalu ketika ada sedikit saja yang tidak sesuai, emosi mulai mencuat. Alhasil orang-orang di sekitar jadi waswas alias takut untuk terlibat lebih jauh tanpa sepengetahuan dan persetujuan kita. Tidak ada kreativitas, tidak boleh ada inisiatif sendiri, pokoknya ikuti saja prosedur (baca: perintah) yang ada agar tidak disalahkan nantinya. Everything is under-control. Apakah ini yang kita inginkan?

Pertimbangkan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk memastikan agar segala sesuatu berjalan sesuai rencana dan sebagaimana mestinya. Waktu dan energi yang diperlukan, yang sebenarnya bisa kita alihkan ke hal-hal lain yang lebih penting bilamana kita mampu sedikit melonggarkan kepentingan membuat segala sesuatu menjadi serba pasti. Belum lagi ketika ada yang tidak sesuai dengan yang telah diatur. Emosi mulai terlibat, frustasi, kecewa, kesal, marah – yang kemudian mengganggu hubungan interpersonal dengan orang lain. Dan terutama, orang-orang yang sebenarnya bisa banyak membantu akhirnya hanya sama seperti robot yang bekerja sesuai perintah, tidak ada inisiatif pribadi dan semangat inovasi. 

 

Apa tidak lelah dengan ‘kesenangan’ mengatur dan mengontrol ini?

Berapa lama kita bisa terus mengatur dan mengontrol segala sesuatu agar berjalan sesuai rencana?

 

Di sisi lain, kita sadari bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita atur, bahkan tidak bisa kita prediksikan sekalipun. Lalu bagaimana kita menghadapinya? Kesal? Kecewa? Frustasi? Marah?

 

Ambil saja contoh cuaca. Kita tidak bisa mengatur kapan hujan kapan tidak. Kita hanya bisa cari di google prediksi cuaca hari ini atau kapan saja yang kita inginkan, tapi tetap saja kita tidak bisa mengatur cuaca. Selalu saja bisa terjadi hujan di luar dugaan. 

 

Matahari, yang kita tahu bahwa setiap hari pasti terbit bersinar dan kemudian tenggelam. Konsisten terjadi setiap hari. Namun kita tidak bisa memastikan bahwa pas matahari terbit di pagi hari tidak akan tertutup awan sehingga tidak seterik yang kita duga. Atau pada saat kita berharap hujan karena sudah ada awan tebal di atas sana tapi tiba-tiba ditiup angin sehingga awan tebal tadi berlalu dan muncul kembali terik sinar matahari.

 

Bisakah kita mengatur segala sesuatu di dunia ini?

Bahkan kita tidak bisa mengatur detak jantung diri sendiri, juga tidak bisa mengatur siklus pencernaan yang notabene berada dalam tubuh sendiri. Yang bisa kita atur adalah apa yang kita masukkan ke dalam mulut kita dan berapa lama kita mengunyahnya sebelum menelan. Setelah itu alam yang meneruskan proses lebih lanjut. Itulah sebabnya mengapa kita perlu relaks ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, tenang ketika ada yang di luar kontrol kita, atau sabar ketika apa yang telah kita kontrol ternyata salah. Terima dan berserah, sambil berusaha.

 

Ketika kita mampu relaks dan tenang, pikiran bisa lebih jernih berpikir tanpa ditutupi oleh rasa waswas kuatir tadi. Kita bisa berpikir lebih obyektif atas hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana tadi. Kesalahan bisa kita perbaiki secara optimal tanpa keterlibatan emosi-emosi negatif yang menggangu. Bukankah ini lebih baik? Bukankah ini yang kita inginkan bila segala sesuatu tidak sesuai rencana?

 

Relax .. everything is out of control.

Saat bisnis sedang melambat, saat roda perputaran dana sedang tersendat, atau ada pekerjaan yang terbengkalai .. just relax, terima keadaan yang tidak diharapkan ini lalu beradaptasilah. Dalam adaptasi inilah kemudian kita bisa berpikir secara obyektif, kenali sumber permasalahan dan mencari solusi. Ketika ada sesuatu yang out of control, yang bisa kita atur dan kontrol adalah pikiran dan perasaaan, ucapan dan perilaku kita sendiri. So just let it be .. beradaptasi dengan alam, berdamai dengan diri sendiri. 

 

Can you?

 

Salam, 

Mariani

About the Author

Mariani Ng

Mariani Ng

She is a Founder of PT. METAMIND Tata Cendekia and the first woman in ASIA who is certified and licensed trainer of  NLP – NS trainings to provide International Certification of Meta-NLP Practitioner, International Certification of Master Practitioner.

Click here for detail

Why METAMIND?  read