Listening (Mendengarkan)
Bukan hearing, bukan hanya sekedar mendengar saja.
Banyak orang merasa sudah mendengarkan, padahal hanya pada batas mendengar saja. Ketika mendengar seseorang berbicara, kita mendengar suara orang tersebut, namun sebenarnya suara yang terdengar adalah suara dari dalam sendiri, berupa analisa, penilaian (judgement), atau bahkan suara-suara lain yang mengingatkan kita atas sesuatu hal terkait lainnya. Suara-suara internal ini saya sebut sebagai ‘monkey voice’, yang sering justru membangun persepsi tersendiri yang berbeda dari apa yang sedang disampaikan orang tersebut. Akibatnya kita tidak lagi mendengarkan apa yang diucapkan oleh orang tersebut, tapi kita mendengarkan ‘suara internal’ itu sendiri.
Mendengarkan merupakan ketrampilan utama saat coaching. Esensi utama dari ketrampilan ini adalah menghargai orang yang berbicara. Bukan karena kita sudah tahu atau belum, tapi tentang bagaimana kita menghargai orang yang sedang berbicara. Dengan demikian orang tersebut merasa dihargai dan meningkatkan eksistensinya untuk lebih terbuka dan percaya.